Nabi Isa Dan Peristiwa Akhir Zaman
Yesus Dalam HadisFakta-fakta tentang Yesus yang masih hidup dalam hadirat-Nya dan akan kembali ke bumi pada akhir zaman ada di beberapa rincian di dalam kumpulan hadis, seperti Taysir al-Usul ila Jami’ al-Usul karya al-Shaybani, Al-Muwatta’ karya Imam Maliki; Sahihs karya Ibn Khuzayma dan Ibn Hibban; dan Musnads karya Ibn Hanbal dan al-Tayalisi, yang dianggap sebagai sumber hadis terbesar yang paling dapat dipercaya. Lebih jauh lagi, banyak cendekiawan Islam yang telah melakukan riset dan penelitian terhadap fakta-fakta tersebut dan telah menulis buku-buku dan risalah terhadap fakta tersebut. Karya-karya tersebut juga merupakan sumber yang sangat berharga. Yang berada di urutan teratas pada daftar cendekiawan Islam adalah Abu Hanifah, pendiri aliran Hanafi. Beberapa cendekiawan Islam yang mengikuti aliran ini sebagai berikut.
Secara keseluruhan, hal-hal tersebut di atas dan banyak hadis lainnya secara jelas menunjukkan kesamaan pendapat secara penuh di antara semua cendekiawan Muslim bahwa Yesus akan datang kembali. Misalnya, dalam Lawami, Muhammad ibn Ahmad al-Saffarini menyatakan bahwa para cendekiawan Islam sepakat mengenai hal ini:
Hadis tentang Yesus adalah TawaturHadis mengenai kedatangan Yesus yang kedua adalah tawatur, istilah khusus yang didefinisikan sebagai “suatu tradisi yang telah diteruskan oleh otoritas atau kelompok berbeda yang diasumsikan mengesampingkan kemungkinan ada yang dipalsukan.”99 Umumnya, hadis yang dapat dipercaya adalah hadis yang dinyatakan oleh banyak ahli hadis sehingga tidak ada celah akan terjadinya kesalahan. Cendekiawan Muslim Sayyid al-Jurjani menguraikan konsep ini sebagai berikut:
In his Al-Tasrih fi ma Tawatara fi Nuzul al-Masih, the great hadith scholar Muhammad Anwar Shah Kashmiri wrote that the hadith about the Prophet Jesus' (pbuh) second coming are all reliable, and quotes 75 hadith and 25 works by the Prophet's (may Allah bless him and grant him peace) Companions and their disciples (Tabi'un). Dalam karyanya, Al-Tasrih fi ma Tawatara fi Nuzul al-Masih, cendekiawan hadis besar Muhammad Anwar Shah Kashmiri menulis bahwa hadis mengenai kedatangan kedua Yesus merupakan hal yang dapat dipercaya, beserta kutipan 75 hadis dan 25 karya sahabat Rasulullah saw. dan murid-murid (tabi’un) mereka. Penjelasan berikut muncul dalam ‘Awn al-Ma`bud, salah satu teks terpenting dalam Sunan Abu Dawud.
Imam Muhammad Zahid al-Kawthari menyatakan bahwa hadis mengenai turunnya Yesus, dapat dipercaya. Hadis mengenai turunnya Yesus “dipercaya secara konseptual”. Setiap suara dan hadis yang indah menunjukkan makna yang berbeda, namun semua sepakat bahwa Yesus akan kembali. Tak seorang pun yang telah mencium aroma pengetahuan yang terkandung di dalam hadis dapat menyangkal kebenaran itu… Hadis yang berhubungan dengan kemunculan Imam Mahdi dan antikristus, dan juga dengan kedatangan kedua, telah meraih tingkat kepercayaan setinggi ini sehingga kebenarannya menyingkirkan segala keraguan. Fakta bahwa beberapa ahli ilmu agama terpelajar menganggapnya wajib untuk percaya kepada hadis mengenai tanda- tanda hari kiamat, sedangkan mereka masih meragukan apakah ada bagian dari hadis- hadis ini yang dapat dipercaya atau tidak, berasal dari ketidakcukupan pengetahuan mereka mengenai hadis.102
Kita mengetahui lebih awal bahwa cendekiawan Muslim terkenal Imam al-Suyuti menyatakan bahwa Yesus masih hidup di hadirat Allah dan akan kembali di akhir zaman, saat nilai-nilai moral keagamaan akan berlaku di Bumi. Di dalam bukunya, Al-Hawi li al-Fatawa dan kumpulan Nuzul ‘Isa ibn Maryam Akhir al-Zaman, dia menganggap semua hadis yang relevan, yang dia nyatakan dapat dipercaya.
Setelah menganalisis dan menjelaskan hadis-hadis tersebut, cendekiawan Ibn Kathir merangkum pemikirannya.
Lebih jauh lagi, banyak cendekiawan dan komentator Islam berbagi pandangan bahwa hadis mengenai kehidupan Yesus di hadirat Allah dan kembalinya, dan juga hadis-hadis mengenai antikristus dan Imam Mahdi, dapat dipercaya. Di antara mereka adalah Ibn ‘Atiyya, penulis Al-Bahr al-Muhit; Imam al-Hafiz ibn Hajar, penulis Fath al-Bari; Imam Ibn Rushd, penulis Sharh Sahih al-Bukhari; Sheikh al-Ghumari, penulis ‘Aqidat Ahl al-Islam fi Nuzul ‘Isa ‘alayhi al-Salam; dan Ja’far al-Kattani, penulis Nazm al-Mutanathir fi al-Hadith al-Mutawatir. Catatan-catatan di Dalam Hadis tentang YesusNabi Muhammad saw. menerima berita tentang hal-hal gaib langsung dari Allah swt. (Dia adalah Tuhan) Yang Maha Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. 72:26-27) Allah menjelaskan bahwa Dia mengirimkan pengetahuan kepada Nabi Muhammad di dalam mimpi-mimpinya. Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. (QS. 48:27) Seperti yang dapat dilihat, Allah memberikan bagian-bagian pengetahuan yang tersembunyi kepada Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya dengan dukungan dan pertolongan-Nya. Beberapa sahabat beliau menyaksikan beberapa hal yang tersembunyi ini. Mereka menyatakan bagaimana dia menyampaikan beberapa hal yang tersembunyi kepada mereka. Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim menyampaikan dari ‘Umar ibn al-Khattab dan Hudhayfa, serta Imam Ahmad dan Imam Muslim menyampaikan dari Ibn Zayd al-Ansari.
Hudhayfa al-Yamani berkata:
Pernyataan dari Rasulullah saw. sebagian besar tentang masa depan yang berisikan kabar mengenai kedatangan kedua. Ketika hadis-hadis mengenai Yesus diteliti, kami memerhatikan, meskipun dengan jumlah sebanyak itu, semuanya sepakat satu sama lain. Ketika informasi mereka diteliti, kami melihat bahwa semua informasi itu mengandung pernyataan yang sama bahwa Yesus akan kembali ke Bumi, memimpin umat manusia dengan Al-Quran, berjuang dan mengatasi antikristus, menegakkan nilai-nilai moral keagamaan di Bumi, dan mengantar ke suatu era perdamaian dan kemakmuran untuk seluruh dunia. Keutamaan lain yang patut diperhatikan dari hadis ini adalah bahwa hadis-hadis tersebut telah diceritakan oleh sejumlah besar saksi. Tentu saja, karena itulah hadis-hadis ini dianggap mutawatir, banyak orang yang menyatakan hadis-hadis ini sehingga tidak memiliki kemungkinan untuk salah. Jumlah saksi yang berhubungan dengan hadis mengenai Yesus lebih dari 50 orang, yaitu:
Pernyataan dari Para Sahabat dan Generasi SetelahnyaPara sahabat merupakan orang-orang beriman yang sangat berharga yang meraih kehormatan untuk berada di dekatnya dan diajari oleh Rasulullah saw. Jadi, pernyataan mereka mengenai ayat-ayat tentang Yesus berisi informasi tentang apa yang Rasulullah saw. ajarkan kepada mereka tentang nabi ini. Ketika kami meneliti pernyataan mereka tentang ayat-ayat yang berkaitan, kami memperhatikan bahwa mereka semua percaya bahwa Yesus belum meninggal dan akan kembali ke Bumi. Beberapa pernyataan mereka adalah sebagai berikut.
Pandangan Cendekiawan Muslim tentang Kedatangan Yesus dalam Uraian KeimananHampir semua buku ahli Sunah yang menguraikan soal keimanan sepakat bahwa Yesus akan kembali ke Bumi sebelum hari Kiamat, memerangi dan menumpas Dajjal, dan memberlakukan nilai-nilai moral keagamaan di Bumi. Dalam analisis mereka mengenai bukti-bukti yang ada dalam Al-Quran dan hadis, cendekiawan- cendekiawan Muslim memberitahukan bahwa kedatangan kedua Yesus merupakan hal penting dalam keimanan. Mereka menjelaskan hal ini sebagai berikut.
Mengenai masalah ini, para cendekiawan menganggap percaya kepada kedatangan kedua Yesus yang menciptakan nilai-nilai moral keagamaan yang sesungguhnya sebagai hal besar dalam keimanan. Informasi mengenai hal tersebut menunjukkan bahwa hadis yang berhubungan adalah sahih dan mutawatur (dapat dipercaya). Informasi yang terkandung di dalamnya, dan juga hal-hal yang dinyatakan oleh para sahabat dan cendekiawan Muslim, menyingkirkan keraguan mengenai kedatangan kembali Yesus ke Bumi. Dengan kehendak Allah, mukjizat besar akan terjadi dan semua orang akan, sebagai hasil langsung, mengalami masa yang paling indah dan menakjubkan. (Wallahau’alam)
Catatan Kaki80. Al-Maturidi, Tawilat Al-Quran, 239. 81. Ajuri, al-Sharee’ah, 380-82. 82. Ibn Hazm, ‘Ilm al-Qalam, 30-32. 83. Al-Pazdavi, Ehl-i Sunnet Akaidi (Doktrin Masyarakat tentang Sunah), diterjemahkan oleh Serafettin Golcuk (Istanbul: 1998), 352; Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 84. An-Nasafi, Aqaid (Istanbul: 1310/1892), 193-94; Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 85. Saduddin Taftazani, al-Aqaid al-Nasafiyya (Istanbul: 1310/1892), 193-4; Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 86. Ibn al-‘Arabi, Fusus al-Hikam (Istanbul: 1287), 63; Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 87. Al-Qurtubi, Mukhtasar Tazkirah Qurtubi, diterjemahkan oleh Ahmad Hijazi al- Shaqqa, (Beirut: 1986), 2:402-14. 88. Imam Rabbani, Letters of Rabbani (Istanbul: 1977), 1:436, 545, 722, 820, 846. 89. Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 90. Ibid. 91. Abu al-Hasan al-Ash‘ari, Maqalat al-Islamiyyin wa Ikhtilfa al-Musallin, 295. 92. Al-Bayadi, Isharat al-Maram min ‘Ibarat al-Imam, 67. 93. Al-Suyuti, Nuzul ‘Isa ibn Maryam Akhir al-Zaman (Suleymaniye Library), no. 1446/9. 94. Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 95. Ibid. 96. Al-Shinqiti, Adwa’ Al Bayan fi Idah Al Qur’an bi Al Qur’an, 7:273; Baybal, Ibrahimi Dinlerde, 238-40. 97. Muhammad ibn Ahmad al-Saffarini, Lawami, 2:94-95. 98. Al-Alusi, Ruh al-Ma‘ani, 7:60. 99. Ruqaiyyah Waris Maqsood, A Basic Dictionary of Islam (New Delhi: Goodword Books, 2000), 153. 100. Al-Sayyid al-Sharif, Zafar al-Amani fi Sharh Mukhtasar al-Sayyid al-Sharif al- Jurjani fi Mustalah al-Hadith, 46. 101. Sunan Abu Dawud, ‘Awn al-Ma‘bud, 163. 102. Al-Kawthari, Nazra ‘Abira fi Maza‘im, 44. 103. Al-Suyuti, Al-Hawi li al-Fatawa, 2:277. 104. Ibn Kathir, Tafsir Ibn Kathir, 1:578-82. 106. Sunan Abu Dawud. 107. Al-Tabari, Jami‘ al-Bayan, 3:188. 108. Al-Hakim, Al-Mustadrak, 2:309. 109. Al-Suyuti, Durr al-Manthur, 2 :241. 110. Al-Tabari, Jami‘ al-Bayan, 6:19. 111. Al-Suyuti, Durr al-Manthur, 2 :20. 112. Al-Tabari, Jami‘ al-Bayan, 6:19. 113. Ibid., 6:19. 114. Al-Suyuti, Durr al-Manthur, 2 :284. 115. Ibid., 2 :20. 116. Khasmiri, al-Tasrih, 289-90. 117. Ibn Hazm, ‘Ilm al-Qalam, 56-57. 118. Al-Suyuti, Al-Hawi li al-Fatawa, 2:161.
|